Merupakan ruang seni yang menampung ide-ide kreatif dan dipersembahkan bagi insan seni rupa untuk berkarya cipta dan berbagi. Di Dapur Cipta, ide-ide yang terkumpul tidak sekedar menjadi ide, namun ide tersebut harus dilaksanakan dan harapannya berguna bagi banyak orang dan bagi seniman sendiri.
Dapur adalah ruang untuk memasak: berbagai bahan makanan diolah, diberi bumbu, lalu dimasak dan semoga menjadi masakan yang sehat dan nikmat. Dapur secara tidak langsung menjadi ruang berkumpul apabila yang membantu memasak adalah beberapa orang, sehingga secara tidak langsung menjadi ruang kegiatan yang mampu mengakrabkan dan mempersatukan. Di dapur terjadi percakapan dan saling belajar ; tentng keluarga dan bertukar resep. Bahan-bahan makanan tidak dibiarkan begitu saja namun diolah.
Cipta adalah suatu kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yg baru, Dalam hal ini, ide-ide dieksekusi menjadi suatu karya cipta nyata, sehingga ide-ide tersebut tidak diam namum nampak hasilnya.
Dengan pemikiran filosofi di atas, maka dipilihlah Dapur Cipta, yaitu ruang berkumpul dan belajar untuk menghasilkan suatu karya nyata yang bisa dinikmati dan semoga berguna bagi banyak orang.
Dapur Cipta akan memiliki beberapa program kesenian diantaranya program reguler, project base program, program kolaborasi, program edukasi, art service.
Dapur Cipta, adalah sarana untuk belajar, bertukar pengalaman, dan pengetahuan. Dapur Cipta akan menjadi ajang berdiskusi, memperkenalkan diri, memperluas jaringan, dan semoga bisa tampil di dunia seni internasional.
Mengawali akhir tahun 2015, dengan niat yang tulus dan semoga menjadi langkah awal untuk kelancaran program selanjutnya, maka Dapur Cipta akan menyelenggarakan program perdananya Stimultation Project#1.
------
Dapur Cipta Art Energy, digagas oleh seniman Nia Gautama pada awal tahun 2015. Ide membuat Dapur Cipta dimulai sekitar bulan Oktober 2014 dimana saat itu terinspirasi dari seorang seniman yang mengalami ‘idea blocking’, sehingga Nia mempunyai ide untuk membuat program rutin ‘Stimulation Project’. Nia Gautama adalah seniman asal Jakarta dan memutuskan untuk menetap di Bandung, dan telah tinggal di Bandung sejak Februari 2014. Saat ini ia sedang menjalani program Magister Seni Rupa di FSRD ITB, Bandung. Ia merasa hari-harinya perlu disibukan dengan kegiatan kesenian, baik sebagai seniman yang berkarya dan berpameran, juga sebagai seniman yang menyelenggarkan pameran, sehingga tercetuslah ide untuk membuat suatu ruang seni altenatif, yang memberi kesempatan kepada seniman dan insan kreatif untuk berkarya cipta, belajar, dan menampilkan potensi dirinya. Ia mendapati banyak sekali insan kreatif yang belum tampak di dunia seni rupa, padahal mereka memiliki potensi yang berkualitas untuk mampu tampil.
Dapur adalah ruang untuk memasak: berbagai bahan makanan diolah, diberi bumbu, lalu dimasak dan semoga menjadi masakan yang sehat dan nikmat. Dapur secara tidak langsung menjadi ruang berkumpul apabila yang membantu memasak adalah beberapa orang, sehingga secara tidak langsung menjadi ruang kegiatan yang mampu mengakrabkan dan mempersatukan. Di dapur terjadi percakapan dan saling belajar ; tentng keluarga dan bertukar resep. Bahan-bahan makanan tidak dibiarkan begitu saja namun diolah.
Cipta adalah suatu kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yg baru, Dalam hal ini, ide-ide dieksekusi menjadi suatu karya cipta nyata, sehingga ide-ide tersebut tidak diam namum nampak hasilnya.
Dengan pemikiran filosofi di atas, maka dipilihlah Dapur Cipta, yaitu ruang berkumpul dan belajar untuk menghasilkan suatu karya nyata yang bisa dinikmati dan semoga berguna bagi banyak orang.
Dapur Cipta akan memiliki beberapa program kesenian diantaranya program reguler, project base program, program kolaborasi, program edukasi, art service.
Dapur Cipta, adalah sarana untuk belajar, bertukar pengalaman, dan pengetahuan. Dapur Cipta akan menjadi ajang berdiskusi, memperkenalkan diri, memperluas jaringan, dan semoga bisa tampil di dunia seni internasional.
Mengawali akhir tahun 2015, dengan niat yang tulus dan semoga menjadi langkah awal untuk kelancaran program selanjutnya, maka Dapur Cipta akan menyelenggarakan program perdananya Stimultation Project#1.
------
Dapur Cipta Art Energy, digagas oleh seniman Nia Gautama pada awal tahun 2015. Ide membuat Dapur Cipta dimulai sekitar bulan Oktober 2014 dimana saat itu terinspirasi dari seorang seniman yang mengalami ‘idea blocking’, sehingga Nia mempunyai ide untuk membuat program rutin ‘Stimulation Project’. Nia Gautama adalah seniman asal Jakarta dan memutuskan untuk menetap di Bandung, dan telah tinggal di Bandung sejak Februari 2014. Saat ini ia sedang menjalani program Magister Seni Rupa di FSRD ITB, Bandung. Ia merasa hari-harinya perlu disibukan dengan kegiatan kesenian, baik sebagai seniman yang berkarya dan berpameran, juga sebagai seniman yang menyelenggarkan pameran, sehingga tercetuslah ide untuk membuat suatu ruang seni altenatif, yang memberi kesempatan kepada seniman dan insan kreatif untuk berkarya cipta, belajar, dan menampilkan potensi dirinya. Ia mendapati banyak sekali insan kreatif yang belum tampak di dunia seni rupa, padahal mereka memiliki potensi yang berkualitas untuk mampu tampil.
"If you need a revenge, do it elegantly and intellectually, and you will win in peace smile."